Kamis, Februari 09, 2012

Perayaan Cap Go Meh 2012

Ini momen-momen yang berhasil di abadikan saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-VII yang berlangsung pada tanggal 2 - 6 Februari 2012.. Karena cuaca yang kurang bersahabat, jadi baru jalan-jalan kesana hari Minggu dan Senin besoknya (dibilang sih hari Minggu-nya ada Demian, ya jadi Senin kesana lagi siapa tahu ada Jackie Chan)..

Tahun Naga Air



Susan with new hair (chibi-maruko-chan sytle)

Si ganteng

"China Town" kecil di Ketandan

Kalo pake telur ayam 10 ribu, kalo telur bebek 12 ribu

Lontong Cap Go Meh, jadi menu wajib (15 ribu)

Wayang Sun Gokong, cukup banyak yang nonton

Di Nol Kilometer, abis nonton kembang api sama makan es goreng Pak Gatot


Kembang api terbagus dan ter-DEKAT selama 20 tahun "hidup"

Di kota kamu bagaimana? Ayok share disini..

Rabu, Februari 01, 2012

Sharing Acara PPKM

Selama tiga hari ikut PPKM, gue banyak belajar sesuatu, terutama tentang “kekuatan menulis”..

PPKM ini kegiatan pengembangan kepribadian mahasiswa di kampus gue (USD), sasaran mereka sebenarnya adalah mahasiswa tahun pertama yang hendak ke jenjang semester dua..
Tapi, gara-gara tahun lalu baru keluar opname, gue melewatkan acara penting ini..

Jadi, intinya, PPKM kemaren bareng sama adek-adek kelas gue..


Tujuan utama dari kegiatan PPKM adalah menggali potensi diri, dan sesuai dengan ajaran Jesuit (ajaran dari Iman Katolik yang jadi landasan berdirinya USD), bahwa segalanya dimulai dari refleksi diri sendiri.. Topik ini menjadi inti dari pertemuan di hari pertama..


Dan merasa beruntung juga punya kesempatan dibimbing dengan Pak Yosef, sebagai fasilitator kelompok.. Beliau adalah dosen farmasi, mungkin semester empat besok masih belum dapet matakuliah beliau.. Tapi, ini kesempatan bagus untuk mengenal sosok beliau terlebih dahulu..


Di hari kedua, sharing menjadi semakin menarik.. Sesi pagi menjelaskan tentang perbedaan sikap proaktif dan responsif.. Dalam kehidupan sehari-hari, selama kita menjalani, banyak stimulus-stimulus yang mengarah ke kita.. Satu contoh stimulus, seperti, dosen yang mengomentari presentasi kita secara berlebihan.. Apabila sifat responsif dalam diri sangat kuat, kita menanggapi komentar dosen tersebut negatif, mengomel-ngomel, menunjukkan sikap tidak terima.. Bandingkan dengan mereka, yang bersikap proaktif, segala stimulus yang mengarah ke kita akan ditanggapi positif, untuk perkembangan diri lebih baik.. Terkait sikap proaktif di atas responsif, mungkin belum bisa kita jalani sepenuhnya..


Ada jeda istirahat, gue dapet konsumsi yang isinya jajanan pasar, salah satunya lemper dibungkus kulit lumpiah (for the first time, I tried this strange food).. Hahaha


Lanjut ke sesi siangnya, singkatnya semua peserta diminta untuk menulis misi hidup.. Selama dikasih waktu perenungan 10 menit, Pak Yosef menerangkan arti dari “kekuatan menulis”.. Dari sharingnya, Pak Yosef adalah blogger aktif, penulis buku, dan berani berbagi misi-misi yang ia tulis beberapa tahun terakhir..


“Ada suatu hal yang saya dapatkan setelah misi saya terwujud,”
kata beliau..

Berani menulis, dan berani berusaha mewujudkannya.. Inilah misi yang gue tulis dan sempat diminta untuk di-share bersama teman :


“Saya ingin melihat Indonesia bener, saya ingin memberikan kontribusi bagi bangsa ini, baik sejalan dengan bidang yang saya tekuni sekarang atau di luar itu.. Saya berharap dapat menemukan pasangan hidup yang seiman dan sepahan, mempunyai keluarga yang utuh, bahagia, dan dikaruniai anak yang sehat..”


Setelah itu, Pak Yosef bertanya gue mau punya anak berape (kok jadi betawi?), ya gue jawab tiga.. Dan semoga laki-laki semua, biar bisa temenin nonton bola subuh-subuh (hehe)..


Di hari ketiga, hari terakhir kegiatan PPKM.. Sesi pagi dimulai dengan topik menentukan skala prioritas.. Belajar time management, pengalaman energy management dari Pak Yosef, dan membagi prioritas kegiatan sehari-hari, mulai dari yang penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak.. Bocoran untuk semester empat, jadwal kuliah dan praktikum makin padat, dapet kelas Etika Per-UU dua SKS sampe jam 8 malem *menepuk dada..


Terakhir, untuk aksi nyata di sekitar kampus, kita sekelas bagi-bagi stiker perlawanan anti rokok.. Aksi nyata sebagai bagian dari kepedulian akan kesehatan, karena kepedulian pertama dimulai dari diri sendiri, untuk sesama..


Itu pengalaman gue ikut PPKM kemarin..