Rabu, Juli 27, 2011

Liburan di Bandung #2 : The Sims 2

Liburan panjang.. Baru sehari aja udah kerasa kaya 24 jam (hah?)..

Jadi, iseng-iseng gue install game The Sims 2 yang gue bawa dari Jogja.. Berhubung installernya pake program Daemon Lite dan uda coba berkali-kali di leptop gak bisa MELULUK, jadi gue install saja di komputer rumah.. *keluar tanda plus di jidat kaya di komik-komik..

Berarti pas gue balik Jogja gak bisa dimaenin lagi dongg?? (baru nyadar)..

***

Temen-temen pasti uda tau tentang garis besar dari game ini, yaitu menjalankan "tokoh" (biasa disebut "Sims") seperti layaknya dalam kehidupan sehari.. Mulai dari memenuhi kebutuhan makanan, istirahat, hiburan, pendidikan, dan kebutuhan bersosialisasi dengan Sims lainnya..


Pertama kali maen game ini (sejak setelah sekian lama), gue bikin sebuah keluarga yang terdiri dari dua orang : ayah dan anaknya cowo yang masi remaja.. Rumah uda jadi, uang banyak (gara" pake cheat ihihik), dan gak lama tinggal langsung terjadi suatu insiden kecil..

Si ayah (koplak) dengan skill mechanical yang masih nol, gue suruh benerin komputer rusak.. Eh tiba-tiba dia kesetrum, gosong dan gak lama nongol si Grim Reeper dari dunia akhirat ngejemput si ayah.. Tinggal deh si anaknya sendirian di rumah, tiap malem ayahnya yang "gosong" gentayangan keliling rumah..

Tragis, uda single parent, mati gosong lagi.. Yang lebih kejam, gue malah ketawa ongkang-ongkang kaki..

***

Hal yang menarik dalam game The Sims 2 ini adalah terdapat semacam tingkat "aspirasi" dimana setiap keinginan yang kita tercapai maka mood dari Sims tersebut akan meningkat.. Seperti dalam kehidupan nyata, saat keinginan kita naik kelas dengan nilai terbaik tercapai, mempunyai hape baru, kita menjadi lebih bersemangat lagi.. Keinginan menjadi suatu dorongan yang penting dalam menjalani hidup yang berkualitas..

Feature lainnya di game ini adalah kita bisa memilih kepribadian Sims tersebut berdasarkan zodiaknya.. Juga kita dapat memilih "purpose of life"-nya, apakah orientasi hidupnya untuk berkeluarga, pengembangan kepribadian, dll.. Maksud hati pengen buat Sims mirip Clay Aiken, apa daya jadinya malah si Komeng warawiriwehwehweh.. huk"


Berbicara tentang relasi, Sims kita juga makhluk sosial artinya mempunyai kebutuhan menjalin relasi dengan Sims lainnya.. Mulai dari ngobrol-ngobrol biasa dan bermain bisa menjadi teman, kemudian best friend.. Apabila di lanjutkan ke tahap (ehem) pelukan dan (ehem) ciuman, bisa menjadi pacar atau pasangan hidup.. Yang masih bikin gue heran, bisa juga sejenis, bisa juga lebih dari satu.. Entah ini baik atau emang dampak buruk dari budaya luar yang tidak baik ditiru.. Hmm..



Dengan meningkatkan skill-skill, seperti cooking, mechanical, body-logic, cleaning, Sims akan mudah dipromosikan saat bekerja.. Selain itu, relasi penting dalam dunia kerja, cukup memilih mode "Phone Sims" atau "Chat" gak lama uda temenan..

Di saat usia mulai peralihan ke tua, kita dapat membeli sebuah "elixir" lima kali minum sehingga si Sims selalu awet muda.. Itu yang menurut gue keren, dan gak ada di dunia nyata yang gue jalanin sekarang..

***
Sims mungkin menjadi kehidupan idaman.. Mudah mendapatkan teman, mudah dipromosiin di dunia kerja, abis duit tinggal ketik "motherlode' dan uang bertambah.. Tidak bertambah tua dan selalu gembira di masa remaja.. Tapi persamaan dari keduanya, toh semua manusia pasti

Nikmati hidup yang sudah diberi..
Nikmati "manis dan pahit" hidup yang sudah diberi..

Tidak ada komentar: