Selasa, Agustus 25, 2009

Refleksi Ulang Tahun ke-18...

Bapa di surga.. Makasih banyak.. Masih bisa nafas di hari ke 6.575 sejak 25 Agustus 1991 (kaya Nyonya Meneer aja)...

Cerita berikut ini, menjadi bahan refleksi buat gw atau mungkin pembaca juga...

http://diosdias.wordpress.com/2007/02/20/kisah-biola-dan-segala-sesuatu-yang-tak-dapat-diubah/

Kisah Biola dan Segala Sesuatu Yang Tak Dapat Diubah

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain,mereka berdiri dan berteriak, “Hebat, hebat.”

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, “Peganini dengan satu senar.” Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mungkinkanlah itu dengan indahnya. Tuhan akan menolong Anda.

Kenalin.. Nama gw Hans.. Single, Katolik, dan hari ini tepat berusia 18 tahun (obsesi ikutan take me out ).. Orangnya ceroboh, gampang panikkan, dan emosinya mudah terganggu (cenah kata guru BP di sekolah).. Sekarang lagi menikmati masa-masa 'sendiri' yang indah.. Aktif juga dalam pelayanan sebagai misdinar.. Hal yang paling disyukuri dalam hidup ini adalah mempunyai keluarga yang sederhana dan harmonis...

Ya.. Keluarga...

Refleksi di umur ke-18 ini, gw pengen ngerasain lebih dalem arti keluarga.. Buat taun ini, sederhana saja, gak sampe ngundang - ngundang temen ato keluarga besar.. Juga gak perlu sampai sewa tetangga buat manjat menara radio dan berdiam selama 18 jam di sana.. Gak tahu kenapa yha, rasanya teduh dan aman kalo di rumah.. Dekat sama papa, mama, dan koko gw.. Mungkin gitu, kalo gw udah menikah dan berkeluarga, bisa kumpul-kumpul seperti sekarang.. Spesial aja di taun ini, gw ngajak mereka semua buat foto bareng di depan kue ulang tahun sambil nyanyi dan berdoa.. Kangen, da terakhir teh kalo gak salah pas kelas 3 SD kita foto bareng gini...

Harapan - harapan dan niat gw untuk ke depan nya (teman - teman, tolong doain yha) :
  • Enteng jodoh..
  • Menjadi pria mapan (makasih Kenny buat inspirasinya)..
  • Menjaga ucapan sama tindakan di depan orang laen..
  • Rajin beribadah..
  • Rajin menabung (bt sewa gedung pernikahan)..
  • Mandiri..
  • Tidak ceroboh..
  • Sayang teman, guru, teman, orangtua, dan Tuhan..

Dan tentu menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.. Tuhan, mau kan doain saia juga?

Tidak ada komentar: